Siapa Mahram Kamu?

Alhamdulillah, perjalanan kita di bulan Ramadhan tahun ini, sedang menuju puncak kemenangan. Gegap gempita Iedul Fitri pun sudah di depan mata. Ada rasa sukacita karena kemenangan akan kita raih, dan ada rasa duka karena Ramadhan akan segera berlalu.
Semoga perjuangan kita di bulan Ramadhan ini menyisakan hikmah dan khidmat untuk perjalanan kehidupan kita kelak serta Allah terima semua amalan-amalan dan kitapun menjadi insan yang bertaqwa.

Lazimnya Hari Raya Iedul Fitri di masyarakat kita, lebaran identik dengan acara saling berkunjung, silaturahim, bersalaman, bermaafan, hidangan hari raya, dan laen-laen.
Semua itu tidak mengapa untuk saling mempererat persaudaraan dan bahkan sangat dianjurkan tidak hanya di hari raya saja. Namun demikian dalam acara-acara tersebut ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar kita tidak melanggar syariat yang sudah Allah dan Rasulullah perintahkan, dimana salah satunya adalah tidak dibolehkan menyentuh atau bersalaman dengan lawan jenis yang bukan mahram.

By the way, kita semua tau kan apa itu mahram? Yap, betul. Yaitu seseorang (lawan jenis) yang haram bagi kita untuk kita nikahi. Dan menyalami mereka adalah sah-sah saja. Jadi yang bukan mahram adalah mereka (dari lawan jenis) yang halal untuk dinikahi. Bagi mereka, kita tidak diperbolehkan menyalami atau menyentuh kecuali telah kita nikahi.

Sebagai seorang muslim yang baik, maka kita wajib taat pada Allah dan Rasul-Nya. Dan larangan menyentuh mahram adalah salah satu syariat yang diperintahkan. So, siapa saja yang menjadi mahram dan siapa yang bukan mahram kita, bisa kita lihat diagram yang ada di halaman ini.

Mahram karena keturunan (nasab)

 

Mahram karena hubungan pernikahan

 

Mahram karena persusuan

 

Jadi bagi laki-laki, maka mahram kita adalah:
1. Ibu
2. Nenek
3. Anak
4. Cucu
5. Saudara sekandung
6. Saudara seayah (beda ibu)
7. Saudara seibu (beda ayah)
8. Keponakan perempuan dari saudara/i kamu yg sekandung, atau yg hanya seayah, atau yg hanya seibu
9. Bibi dari saudara ayah atau saudara ibu
10. Istri bapak (ibu tiri) atau mantan istri Bapak (syarat: sdh berhubungan badan dgn Bapak)
11. Anak perempuan istri yg dibawa dari pernikahannya sebelumnya dan anak perempuan dari mantan istri
12. Mertua atau mantan mertua
13. Menantu atau mantan menantu
14. Saudara sesusuan dan siapa saja yg merupakan mahram saudara sesusuan dari nasabnya, maka menjadi mahram kita juga

Dan bagi perempuan, maka mahram kita adalah:
1. Ayah
2. Kakek
3. Anak
4. Cucu
5. Saudara sekandung
6. Saudara seayah (beda ibu)
7. Saudara seibu (beda ayah)
8. Keponakan lelaki dari saudara/i yg sekandung, atau yg hanya seayah, atau yg hanya seibu
9. Paman dari saudara ayah atau saudara ibu
10. Suami ibu (ayah tiri) atau mantan suami ibu (syarat: sdh berhubungan badan dgn ibu)
11. Anak lelaki suami yg dibawa dari pernikahannya sebelumnya dan anak lelaki dari mantan suami
12. Mertua atau mantan mertua
13. Menantu atau mantan menantu
14. Saudara sesusuan dan siapa saja yg merupakan mahram saudara sesusuan dari nasab dia, maka menjadi mahram kita juga

Selain dari yang 14 point di atas, mereka bukan mahram kita. Jadi kita gak boleh saling melihat auratnya, bersalaman dan menyentuhnya, dan juga nemenin safar.

Dan yang perlu diingat adalah, sepupu bukan mahram, ipar bukan mahram, anak angkat atau anak asuh bukan mahram, ayah angkat bukan mahram, suaminya bibi (suami dari saudarinya ibu atau ayah) bukan mahram, istrinya paman (istri dari saudaranya ibu atau ayah) juga bukan mahram.

Jadi lebaran besok ada baiknya kita berhati-hati, agar kita tidak bersalaman dengan bukan mahram.

Karena Rasulullah ﷺ bersabda:

لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ

“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya” (HR Thabrani)

Kadang sebagian orang merasa “ga enak” saat menolak berjabat tangan dengan lawan jenis bukan mahramnya. Tapi anehnya, dia tidak merasa “ga enak” saat melanggar perintah Rasulullah ﷺ.

Jadi, saatnya introspeksi, ubah pola pikir kita, tentukan sendiri pilihanmu:

➡ Pilih “ga enak” sama manusia, atau “ga enak” sama Rosululloh..❓

➡ Pilih ridho manusia, apa pilih ridho Alloh.. ❓

➡ Pilih merasa “aman” di dunia yg sesaat, atau “aman” di akhirat yg abadi.. ❓

Baca juga artikel:
Adab Berinteraksi dengan Lawan Jenis

Semoga yang sedikit Admin sampaikan bisa memberi manfaat bagi kita semua.

Barakallahu fiikum…

Admin Tim Redaksi:
Libo, 22 Ramadhan 1438 H

sumber gambar:
rumaysho.com, riyadhussalafiyyin.com

-edit, 29 Ramadhan 1440H di Paiton-

Leave a comment